welcome

WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 15 November 2014

RESENSI NOVEL "Sepotong Hati yang Baru"



Data publikasi buku
Judul : Sepotong Hati yang Baru
Pengarang : Tere Liye
 Editor / penyunting : Andriyati
Penerbit : Mahaka Publishing
Tahun terbit : 2012
Urutan cetakan : April 2013 (keempat)
Tebal / jumlah halaman : vi + 206 halaman
Harga : Rp. 42.000,-
Jenis : Fiksi

Buku Sepotong Hati yang Baru merupakan kumpulan 8 cerita pendek, buku ini berisikan cerita-cerita dengan tema perasaan dan cinta. Pengarang menyajikan berbagai kisah cinta ala legenda hingga modern. Setiap cerita di dalamnya memiliki kekuatan masing-masing, baik dari segi penyampaian cerita maupun dari permasalahannya. Sesuai dengan judul, buku ini lebih dititik beratkan pada tema “patah hati” dan bagaimana mendatangkan pemahaman-pemahaman yang lebih bijaksana dalam menyikapinya.

Cerpen pertama, berjudul “Hiks, Kupikir Itu Sungguhan” berkisah tentang dua remaja bersahabat yang menyukai orang yang sama. Kasmaran menyebabkan mereka tidak lagi berpikir waras dan rasional. Menerjemahkan semua kejadian berdasarkan yang mau mereka dengar atau lihat saja. Padahal nyatanya? Tidak sama sekali.
Cerpen kedua, “Kisah Sie Sie” menceritakan Sie Sie, amoi dari daerah Singkawang yang terpaksa menikah dengan Wong Lan, pria kaya asal negeri Taiwan. Lelaki itu tidak mencintai Sie-Sie sama sekali, malahan Sie-Sie hanya dijadikan alasan untuk mendapatkan harta warisan orangtuanya. Keteguhan hati Sie Sie dalam menjalankan apa yang telah dijanjikan pada ibunya merupakan hal yang sangat jarang kita jumpai dalam era modern ini.
Cerpen ketiga adalah “Sepotong Hati yang Baru”. Cerpen yang judulnya digunakan sebagai judul buku ini memiliki pesan yang sangat baik. Bahwa cinta bukan sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya, cinta adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna.
Cerpen keempat berjudul “Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay” yang merupakan salah satu cerita yang paling menarik di buku ini. Membaca cerita ini membuat kita serasa sedang menyaksikan film kolosal. Sebuah kisah percintaan Sampek seorang pemuda miskin dengan Engtay putri salah seorang petinggi kerajaan. Kisah mereka berakhir tragis dengan kematian Engtay, namun sebelum itu Sampek sempat mengeluarkan jurus Sembilan Naga Surga saat melawan prajurit dan pendekar kerajaan. Jurus itu hanya dapat dikuasai oleh seseorang yang memiliki hati yang baik tapi tersakiti dan tidak pernah membenci atas takdir yang menyakitkan.
Cerpen kelima, “Itje Noerbaja dan Kang Djalil” berlatar Indonesia saat dikuasai oleh VOC. Cerpen ini berceritan tentang kisah cinta seorang pembantu dan pengawal dari Meneer dan Mevrouw.
Kemudian cerpen “Kalau Semua Wanita Jelek” yang merupakan serial dari salah satu cerita di Berjuta Rasanya. Cerpen ini mengisahkan Jo dan Vin, dua orang sahabat yang menurut kriteria kecantikan masa kini digolongkan pada kategori jelek atau lebih halusnya tidak cantik, tidak menarik, dan tidak-tidak lainnya.
Cerpen ketujuh berjudul “Percayakah Kau Padaku?” merupakan cerita yang terinspirasi dari kisah Rama dan Shinta. Pada cerpen ini, Rama yang merupakan pasangan Shinta dikisahkan merasa ragu akan kesucian Shinta yang telah diculik Rahwana. Tere Liye begitu pandai merangkai alur demi alur yang membuat pembaca hanyut dalam kisah yang berakhir menyedihkan ini.
Cerpen terakhir berjudul “Buat Apa Disesali….” merupakan cerpen yang sangat menyesakkan hati. Cerpen ini berkisah tentang seorang anak menteri dan anak pembantu. Dua orang yang bersahabat sejak kecil dan jatuh cinta saat dewasa. Namun sayangnya takdir tidak mempersatukan mereka. Cerita ini diambil dari kisah nyata seorang sahabat pengarang.
Bahasa yang digunakan penulis mudah untuk dipahami pembaca, kecuali dalam sub judul “ITJE NOERBAJA & KANG DJALIL” karena bahasa yang digunakan masih menggunakan ejaan lama yang membuat pembaca susah untuk memahami kata-kata yang tertulis dalam novel Sepotong Hati yang Baru.

Kelebihan novel ini karena Tere Liye selalu bisa merangkai kata indah yang memberikan pembelajaran tentang hidup melalui berbagai tulisanya yang tidak hanya membahas cinta. Gaya penulisan Tere-Liye yang mengalir dengan baik dan berhasil menggugah emosi. Kelebihan lain dari buku ini adalah buku ini tidak berbau agama, tapi dapat membuat pembaca ingin bersegera menjadi pribadi yang baik dan tulus. Di setiap tulisannya Tere Liye selalu menyisipkan pesan-pesan bermakna dalam menjalani dan memahami setiap proses kehidupan, begitu juga di dalam buku ini. Tere Liye selalu pandai merangkai berbagai kata sederhana menjadi kalimat-kalimat penuh makna. Cerita-cerita dalam Sepotong Hati yang Baru ini sangat menarik untuk dibaca. Dengan merebaknya fenomena “galau”, buku ini layak dibaca untuk memberikan pemahaman yang baik tentang cinta.

Sedangkan kekurangan dari novel ini adalah pesan moral kadang kurang tertangkap dengan baik oleh pembaca, apalagi pada bagian bab cerpen “ITJE NOERBAJA & KANG DJALIL” kurang dapat dipahami karena menggunakan ejaan lama. Kekurangan lainnya yaitu desain kovernya yang kurang menarik perhatian, serta kertas yang digunakan untuk mencetak novel ini kualitasnya kurang baik.

Novel ini cocok dibaca oleh para remaja yang sering merasa galau karena cinta, dari novel ini para remaja dapat belajar tentang cinta yang tulus, kepercayaan, dan kesabaran. Kesimpulannya, novel ini dapat memberikan banyak nilai moral yang baik bagi pembaca asalkan pembaca dapat menyaring dengan baik semua pesan yang ada.

2 komentar: