Judul
: Sepotong Hati yang Baru
Pengarang
: Tere Liye
Editor / penyunting : Andriyati
Penerbit
: Mahaka Publishing
Tahun
terbit : 2012
Urutan
cetakan : April 2013 (keempat)
Tebal
/ jumlah halaman : vi + 206 halaman
Harga : Rp. 42.000,-
Jenis : Fiksi
Buku Sepotong Hati yang Baru
merupakan kumpulan 8 cerita pendek, buku ini berisikan
cerita-cerita dengan tema perasaan dan cinta. Pengarang menyajikan berbagai
kisah cinta ala legenda hingga modern. Setiap cerita di dalamnya memiliki kekuatan masing-masing, baik dari
segi penyampaian cerita maupun dari permasalahannya. Sesuai dengan judul, buku ini lebih dititik beratkan pada tema “patah hati” dan bagaimana
mendatangkan pemahaman-pemahaman yang lebih bijaksana dalam menyikapinya.
Cerpen pertama,
berjudul “Hiks, Kupikir Itu Sungguhan” berkisah tentang dua remaja bersahabat
yang menyukai orang yang sama. Kasmaran menyebabkan mereka tidak lagi berpikir
waras dan rasional. Menerjemahkan semua kejadian berdasarkan yang mau mereka dengar
atau lihat saja. Padahal nyatanya? Tidak sama sekali.
Cerpen kedua, “Kisah Sie Sie” menceritakan Sie Sie, amoi dari daerah
Singkawang yang terpaksa menikah dengan Wong Lan, pria kaya asal negeri Taiwan.
Lelaki itu tidak mencintai Sie-Sie sama sekali, malahan Sie-Sie hanya dijadikan
alasan untuk mendapatkan harta warisan orangtuanya. Keteguhan hati Sie Sie
dalam menjalankan apa yang telah dijanjikan pada ibunya merupakan hal yang
sangat jarang kita jumpai dalam era modern ini.
Cerpen ketiga adalah “Sepotong Hati yang Baru”. Cerpen yang judulnya
digunakan sebagai judul buku ini memiliki pesan yang sangat baik. Bahwa cinta
bukan sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya, cinta
adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna.
Cerpen keempat
berjudul “Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay” yang merupakan salah satu cerita yang
paling menarik di buku ini. Membaca cerita ini membuat kita serasa sedang
menyaksikan film kolosal. Sebuah kisah percintaan Sampek seorang pemuda miskin
dengan Engtay putri salah seorang petinggi kerajaan. Kisah mereka berakhir
tragis dengan kematian Engtay, namun sebelum itu Sampek sempat mengeluarkan
jurus Sembilan Naga Surga saat melawan prajurit dan pendekar kerajaan. Jurus
itu hanya dapat dikuasai oleh seseorang yang memiliki hati yang baik tapi
tersakiti dan tidak pernah membenci atas takdir yang menyakitkan.
Cerpen kelima,
“Itje Noerbaja dan Kang Djalil” berlatar Indonesia saat dikuasai oleh VOC. Cerpen ini berceritan tentang kisah cinta seorang
pembantu dan pengawal dari Meneer dan Mevrouw.
Kemudian cerpen “Kalau Semua Wanita Jelek” yang merupakan serial dari salah
satu cerita di Berjuta Rasanya. Cerpen ini mengisahkan Jo dan Vin, dua
orang sahabat yang menurut kriteria kecantikan masa kini digolongkan pada
kategori jelek atau lebih halusnya tidak cantik, tidak menarik, dan tidak-tidak
lainnya.
Cerpen ketujuh berjudul “Percayakah Kau Padaku?” merupakan cerita yang
terinspirasi dari kisah Rama dan Shinta. Pada cerpen
ini, Rama yang merupakan pasangan Shinta dikisahkan merasa ragu akan kesucian
Shinta yang telah diculik Rahwana. Tere Liye begitu pandai merangkai alur demi
alur yang membuat pembaca hanyut dalam kisah yang berakhir menyedihkan ini.
Cerpen terakhir
berjudul “Buat Apa Disesali….” merupakan cerpen yang sangat menyesakkan hati.
Cerpen ini berkisah tentang seorang anak menteri dan anak pembantu. Dua orang
yang bersahabat sejak kecil dan jatuh cinta saat dewasa. Namun sayangnya takdir
tidak mempersatukan mereka. Cerita ini diambil dari kisah nyata seorang sahabat
pengarang.
Bahasa yang digunakan penulis mudah untuk
dipahami pembaca, kecuali dalam sub judul “ITJE NOERBAJA & KANG DJALIL”
karena bahasa yang digunakan masih menggunakan ejaan lama yang membuat pembaca
susah untuk memahami kata-kata yang tertulis dalam novel Sepotong Hati yang
Baru.
Kelebihan novel ini karena Tere Liye selalu
bisa merangkai kata indah yang memberikan pembelajaran tentang hidup melalui
berbagai tulisanya yang tidak hanya membahas cinta. Gaya penulisan Tere-Liye
yang mengalir dengan baik dan berhasil menggugah emosi. Kelebihan lain dari
buku ini adalah buku ini tidak berbau agama, tapi dapat membuat pembaca ingin
bersegera menjadi pribadi yang baik dan tulus. Di setiap
tulisannya Tere Liye selalu menyisipkan pesan-pesan bermakna dalam menjalani
dan memahami setiap proses kehidupan, begitu juga di dalam buku ini. Tere Liye
selalu pandai merangkai berbagai kata sederhana menjadi kalimat-kalimat penuh
makna. Cerita-cerita dalam Sepotong Hati yang Baru ini sangat menarik
untuk dibaca. Dengan merebaknya fenomena “galau”, buku ini layak dibaca untuk
memberikan pemahaman yang baik tentang cinta.
Sedangkan kekurangan dari novel ini adalah
pesan moral kadang kurang tertangkap dengan baik oleh pembaca, apalagi pada
bagian bab cerpen “ITJE NOERBAJA & KANG DJALIL” kurang dapat dipahami
karena menggunakan ejaan lama. Kekurangan lainnya yaitu desain kovernya yang
kurang menarik perhatian, serta kertas yang digunakan untuk mencetak novel ini
kualitasnya kurang baik.
Novel ini cocok dibaca oleh para remaja
yang sering merasa galau karena cinta, dari novel ini para remaja dapat belajar
tentang cinta yang tulus, kepercayaan, dan kesabaran. Kesimpulannya, novel ini
dapat memberikan banyak nilai moral yang baik bagi pembaca asalkan pembaca dapat
menyaring dengan baik semua pesan yang ada.
p
BalasHapusgg komik nya
BalasHapus