Setiap manusia pasti mengalami yang namanya masa
remaja. Masa remaja adalah masa-masa perubahan diri seorang manusia untuk
menjadi lebih dewasa, baik dalam sikap, fikiran juga termasuk bentuk fisik dan
umur yang semakin hari semakin bertambah. Pada saat itulah pasti setiap orang
yang mengalami masa remaja pasti selalu ingin mencoba untuk hal-hal yang negative
dibandingkan dengan hal positifnya. Mereka cenderung selalu merasa paling
benar, selalu ingin menang sendiri. Sulit diatasi dan diajakn kompromi sehingga
secara umum public mengatakan bahwa masa remaja adalah masa yang sulut diatur.
Seperti halnya pada saat sekarang ini banyak sekali
bermunculan suatu kelompok (geng). Geng adalah sebutan biasa disebutkan pada
sekelompok anak muda (remaja), namun mendapat pandangan pada hal yang negative terkait
dengan aktivitas yang kurang tepat bahkan cenderung meresahkan dan merugikan
masyarakat.
Dalam geng kecenderungan tumbuh sikap kekerasan. Munculnya
sikap itu disebabkan oleh adanya sekelompok orang yang memiliki sisitem nilai
yang berbeda. Masing-masing geng memiliki sisitem nilai dan peraturan
berbeda-beda yang kemudian mengatur anggota kelompoknya. Nilai-nilai it uterus berlanjut
karena adanya perpindahan nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya yang
akan menjadi generasi baru dan penerus dalam hal tersebut.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
geng yang sangat cenderung merupakan perbuata negative dan sangat meresahkan
masyarakat, seperti : berkelahi, keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah
tanpa pamit, mengendarai kendaraan seperti motor tanpa SIM (surat ijin
mengemudi), mencuri bahkan sampai meminum minuman keras, penyalahgunaan
narkoba, hubungan seks bebas diluar nikah, dsb. Hal tersebut adalah perbuatan
yang sangat tidak baik dilakukan dan harus segera diatasi. Lantas, bagaimana
caranya agar anak usia remaja tersebut bisa melewati masa remajanya dengan
aman?
Dalam era serba terbuka, hampir semua hal bisa diakses
melalui dunia maya, ada banyak pilihan minat dan aktivitas untuk dilakukan
siapa saja. Yang perlu diperhatikan adalah teman atau kelompok aktivitas yang
apa yang mereka pilih. Hal ini penting mengingat bila salah memilih teman dan
kelompok, remaja bisa terjebak dalam aktivitas yang kurang terarah. Sebagai fondasi,
keluarga menjadi peletak dasar bagi segala aktivitas mereka, termasuk aktivitas
diluar rumah. Kemampuan orang tua memahami minat dan kemauan anak melalui
komunikasi yang hangat dan kasih sayang bisa menjadi landasan kokoh pada saat
anak mulai melalui masa remaja dan meluaskan pergaulannya dengan memperhatikan
sikap baik.
Perkembangan positif remajapun tidak lepas dari
peran sekolah sebagai rumah kedua. Berbagai kegiatan ekstrakulikuler bisa
menjadi sarana untuk menyalurkan minat, bakat dan kemampuan. Sekolah melalui
guru kelas serta guru bimbingan dan konseling dapat menjadi media bagi remaja
untuk mengonsultasikan segala aktivitasnya, baik akademik maupun non akademik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus