welcome

WELCOME TO MY BLOG

Senin, 18 November 2013

Contoh Teks Drama Bahasa Indonesia


LILI PUTIH UNTUK IBU


Fajar    : “ besok ibu berulang tahun, kamu sudah punya hadiah untuk ibu ? ”
Putri    : “ aku ingin sekali memberi  hadiah pada ibu satu vas bunga lili putih. Tapi kemarin aku  
                  lihat ke toko bunga, harganya mahal sekali “
Fajar    : “ masalah kita sama “
Putri    : “ bagaimana kalau uang tabungan milik kita, kita gabungkan saja “
Fajar    : “kurasa tetap kurang. Uangku tidak banyak. Minggu lalu tabunganku baru ku ambil  
                 untuk membeli kaos bola “
Putri    : “ atau kita minta kurangnya pada ayah “
Fajar    : “ ah, jangan. Ayah pasti akan bertanya – Tanya untuk apa kita minta uang. Bukankah,
                  ayah selalu memberi uang lebih ? bukankah kita punya uang tabungan ? dikemanakan  
                  saja uang kita ? uh, ayah paling perhitungan kalau soal uang.
Putri    : “ kita katakan saja terus terang untuk membeli hadiah untuk ibu “
Fajar    : “ yeh, itu sama saja bohong. Kita, kan, ingin memberi ibu kejutan. Dengan demikian,  
                  kita bisa membuktikan kepada ibu bahwa kita anak yang bisa mencari ide sendiri “
Putri    : “ o… iya, kak, pernah memperhatikan rumah di depan halte bus tidak ? “
Fajar    : “ ya, aku ingat. Disana ada lili putih yang tumbuh di dekat pagar. Aku akan memetiknya  
                  dari pagar. Orang yang punya pasti tidak akan marah kalau ku petik beberapa saja “
Putri    : “ ya, aku setuju “

Keesokan harinya saat berangkat ke sekolah
Fajar    : “ rasanya sudah tidak sabar untuk memetiknya “

Begitu pulang sekolah, saat turun dari bis..
Fajar    : “ kita langsung menyebrang, begitu aku berhasil memetik bunga – bunga itu ! “
Putri    : “ sementara kakak memetik bunga, aku akan berdiri di sisi trotroar “


Saat memetik bunga, tiba – tiba terdengar suara teriakan dari dalam rumah
Pemilik rumah   : “ hei, nak ! apa yang kamu lakukan ? “

Fajar terkejut dan segera menyebrang bersama adiknya
Fajar    : “ ayo, kita menyeberang ! cepat ! “

Fajar dan putri menyeberang. Karena tergesa – gesa mereka hampir tertabrak mobil. Sang sopir berteriak marah.
Sopir    : “ hei ! kalau menyeberang cari tempat yang aman ! “
Fajar pura – pura tidak mendengar.

Saat sampai di rumah …
Fajar dan putri   : “ selamat ulang tahun ibu ! “
Ibu                      : “ oh, lili putih ! terimakasih “

Selang lima menit kemudian, pintu diketuk dari luar. Ternyata Pak Broto yang datang.
Ibu                   : “ eh, pak Broto. Silahkan masuk. Ada perlu apa iya ?
Pak Broto        : “ begini bu, saya mau menceritakan tentang apa yang saya lihat ketika  
                             mengemudi di jalan “
Ibu                   : “ memangnya kenapa Pak ? “
Pak Broto        : “ tadi, saya melihat sewaktu Fajar dan Putri pulang sekolah. Mereka  
menghampiri suatu rumah yang banyak ditumbuhi bunga lili putih. Ternyata
Fajar memetik bunganya, tiba – tiba pemilik rumahnya berteriak. Fajar ketakutan. Lalu Fajar dan Putri menyeberang bukan pada tempatnya. Hampir saja mereka tertabrak mobil. “
Ibu                   : “ apa benar yang bapak lihat itu Fajar dan Putri ? “

Pak Broto        : “ benar bu. Saya ingat betul, kalau anak – anak itu adalah Fajar dan Putri. “
Ibu                   : “ terimakasih ya, pak, atas informasinya “
Pak Broto        : “ iya, sama – sama. Lagi pula saya tidak bisa lama – lama bu, saya harus kembali
                             ke kantor. “
Ibu                   : “ya, saya ucapkan sekali lagi, terimakasih “

Kemudian ibu memanggil Fajar dan Putri.
Ibu                   : “ anak – anak ibu yang pintar, mendekatlah. Sekarang ibu tahu bagaimana
                            bunga lili putih itu bisa sampai ketangan ibu. Ada dua pelajaran yang harus
                            kalian ingat hari ini”
   
Kemudian Fajar dan Putri mendekati ibu.
Ibu                      : “ ingat selalu, kalian hanya boleh menyeberang dijalan zebra cross atau
                                jembatan penyeberangan. Sekalipun kalian harus berjalan lebih jauh lagi      
                                untuk mencapainya. Dan memetik bunga milik orang lain adalah suatu  
                                kesalahan. Bahkan ditaman sekalipun. Karena, bukan kalian yang  
                                menanamnya. Nah, coba bayangkan jika kalian yang menanam bunga itu,
                                menyiramnya, dan merawatnya setiap hari. Tetapi, tiba – tiba dipetik oleh
                                orang lain. Pasti kecewa bukan ? 
Fajar dan Putri   : “ kami berjanji ktidak akan pernah melakukannya lagi. “
Ibu                      : “ besok kalian harus meminta ma’af pada pemilik bunga itu. Ibu yakin, kalian
                             anak –  anak yang berani mengakui kesalahan kalian kepada orang lain. “
Fajar dan Putri   : “ tentu, bu “
Ibu                      : “ sekarang ganti baju kalian. Hari ini, ayah akan pulang lebih cepat dari kantor.
                               Ayah akan mengajak kita semua makan – makan di pantai. “
Putri                   : “ tapi, ibu janji yah. Jangan bercerita kepada ayah mengenai masalah kami ini.
                               Kami takut ayah akan menghukum kami. “


Ibu                      : “ karena hari ini adalah hari ulanh tahun ibu, tentu ibu akan memenuhi semua
                               permintaan kalian. “
Fajar dan Putri   : “ horeee ! ibu memang baik, deh ! “ 
          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar