Fajar : “ besok ibu berulang tahun, kamu sudah punya hadiah untuk ibu ?
”
Putri
: “ aku ingin sekali memberi hadiah pada ibu satu vas bunga lili putih.
Tapi kemarin aku
lihat ke toko bunga, harganya
mahal sekali “
Fajar : “ masalah kita sama “
Putri : “ bagaimana kalau uang tabungan milik kita, kita gabungkan saja
“
Fajar
: “kurasa tetap kurang. Uangku tidak
banyak. Minggu lalu tabunganku baru ku ambil
untuk membeli kaos bola “
Putri : “ atau kita minta kurangnya pada ayah “
Fajar
: “ ah, jangan. Ayah pasti akan
bertanya – Tanya untuk apa kita minta uang. Bukankah,
ayah selalu memberi uang
lebih ? bukankah kita punya uang tabungan ? dikemanakan
saja uang kita ? uh, ayah
paling perhitungan kalau soal uang.
Putri : “ kita katakan saja terus terang untuk membeli hadiah untuk ibu
“
Fajar
: “ yeh, itu sama saja bohong. Kita,
kan, ingin memberi ibu kejutan. Dengan demikian,
kita bisa membuktikan kepada
ibu bahwa kita anak yang bisa mencari ide sendiri “
Putri : “ o… iya, kak, pernah memperhatikan rumah di depan halte bus
tidak ? “
Fajar
: “ ya, aku ingat. Disana ada lili
putih yang tumbuh di dekat pagar. Aku akan memetiknya
dari pagar. Orang yang punya
pasti tidak akan marah kalau ku petik beberapa saja “
Putri : “ ya, aku setuju “
Keesokan harinya saat
berangkat ke sekolah
Fajar : “ rasanya sudah tidak sabar untuk memetiknya “
Begitu pulang sekolah, saat
turun dari bis..
Fajar : “ kita langsung menyebrang, begitu aku berhasil memetik bunga –
bunga itu ! “
Putri : “ sementara kakak memetik bunga, aku akan berdiri di sisi
trotroar “
Saat memetik bunga, tiba
– tiba terdengar suara teriakan dari dalam rumah
Pemilik rumah : “ hei, nak ! apa yang kamu lakukan ? “
Fajar terkejut dan segera
menyebrang bersama adiknya
Fajar : “ ayo, kita menyeberang ! cepat ! “
Fajar dan putri
menyeberang. Karena tergesa – gesa mereka hampir tertabrak mobil. Sang sopir
berteriak marah.
Sopir : “ hei ! kalau menyeberang cari tempat yang aman ! “
Fajar pura – pura tidak
mendengar.
Saat sampai di rumah …
Fajar dan putri : “ selamat ulang tahun ibu ! “
Ibu : “ oh, lili putih ! terimakasih “
Selang lima menit
kemudian, pintu diketuk dari luar. Ternyata Pak Broto yang datang.
Ibu : “ eh, pak Broto. Silahkan masuk.
Ada perlu apa iya ?
Pak
Broto : “ begini bu, saya mau menceritakan
tentang apa yang saya lihat ketika
mengemudi di jalan “
Ibu :
“ memangnya kenapa Pak ? “
Pak
Broto : “ tadi, saya melihat
sewaktu Fajar dan Putri pulang sekolah. Mereka
menghampiri
suatu rumah yang banyak ditumbuhi bunga lili putih. Ternyata
Fajar memetik bunganya,
tiba – tiba pemilik rumahnya berteriak. Fajar ketakutan. Lalu Fajar dan Putri
menyeberang bukan pada tempatnya. Hampir saja mereka tertabrak mobil. “
Ibu :
“ apa benar yang bapak lihat itu Fajar dan Putri ? “
Pak Broto : “ benar bu. Saya ingat betul, kalau anak – anak itu adalah Fajar
dan Putri. “
Ibu :
“ terimakasih ya, pak, atas informasinya “
Pak
Broto : “ iya, sama – sama. Lagi
pula saya tidak bisa lama – lama bu, saya harus kembali
ke kantor. “
Ibu :
“ya, saya ucapkan sekali lagi, terimakasih “
Kemudian ibu memanggil Fajar
dan Putri.
Ibu :
“ anak – anak ibu yang pintar, mendekatlah. Sekarang ibu tahu bagaimana
bunga lili putih
itu bisa sampai ketangan ibu. Ada dua pelajaran yang harus
kalian ingat hari
ini”
Kemudian Fajar dan Putri
mendekati ibu.
Ibu : “ ingat selalu, kalian hanya boleh
menyeberang dijalan zebra cross atau
jembatan penyeberangan.
Sekalipun kalian harus berjalan lebih jauh lagi
untuk
mencapainya. Dan memetik bunga milik orang lain adalah suatu
kesalahan.
Bahkan ditaman sekalipun. Karena, bukan kalian yang
menanamnya. Nah, coba bayangkan jika
kalian yang menanam bunga itu,
menyiramnya,
dan merawatnya setiap hari. Tetapi, tiba – tiba dipetik oleh
orang lain.
Pasti kecewa bukan ? “
Fajar dan Putri : “
kami berjanji ktidak akan pernah melakukannya lagi. “
Ibu : “ besok kalian harus meminta ma’af pada
pemilik bunga itu. Ibu yakin, kalian
anak – anak yang berani mengakui kesalahan kalian
kepada orang lain. “
Fajar dan Putri : “
tentu, bu “
Ibu : “ sekarang ganti baju kalian. Hari ini,
ayah akan pulang lebih cepat dari kantor.
Ayah akan mengajak kita semua makan – makan
di pantai. “
Putri
: “ tapi, ibu janji yah. Jangan bercerita
kepada ayah mengenai masalah kami ini.
Kami takut ayah akan menghukum kami. “
Ibu : “ karena hari ini adalah hari ulanh tahun
ibu, tentu ibu akan memenuhi semua
permintaan kalian. “
Fajar dan Putri : “
horeee ! ibu memang baik, deh ! “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar